BEBAS
Kalaulah iman
boleh kupahatkan dengan
sebutir peluru
aku akan menjadi manusia
terlonjak
di Tiananmen Square
bersorak
bercerita
tentang kebenaran.
Ia ibarat
cip mikro dalam kepala
Terminator
yang hanya bisa dibunuh
bersama bersemadi
tubuh
mengadap pencipta-Nya.
The above poem appeared in Mingguan Malaysia on 31 May 1998.
No comments:
Post a Comment